Tabanan (bisnisbali.com) – Mengantisipasi musim panen sekaligus dalam upaya menggeliatkan pendapatan ekonomi petani di tengah pandemi Covid-19, Kadin Kabupaten Tabanan kembali mengoptimalkan penjualan antarpulau sebagai pemasaran buah lokal. Salah satunya melakukan penjajakan kerja sama dengan pihak pengusaha pengepul buah.
Ketua Kadin Tabanan Loka Antara, S.Pt., M.Si., Minggu (15/8) mengungkapkan dampak pandemi telah membuat ekonomi Bali tumbuh kontraksi hingga 9,85 persen secara tahunan seiring ketergantungan cukup besar kepada sektor pariwisata dan akibat ditutupnya sumber pekerjaan selama ini. Bercermin dari kondisi tersebut, satu-satunya yang bisa dilakukan oleh Bali dalam upaya menumbuhkan geliat ekonomi adalah mengupayakan sektor di luar pariwisata. Misalnya pertanian lokal didorong dipasarkan untuk menembus antarpulau atau ekspor.
Kadin Tabanan sudah mengupayakan hal tersebut guna menggeliatkan ekonomi Tabanan sebagai salah satu sentra penghasil produk pertanian. ‘’Kami melakukan penjajakan kerja sama dengan pihak pengusaha pengepul buah, khususnya untuk tujuan pemasaran antarpuulau. Dari penjajakan tersebut, pengiriman siap ke beberapa kota tujuan di Pulau Jawa, di antaranya Mojokerto, Surabaya, Solo, Semarang dan Jakarta,” bebernya.
Saat ini sudah dilakukan pengiriman antarpulau untuk komoditas durian yang sedang memasuki musim panen. Nantinya akan disusul pemasaran antarpulau untuk komoditas manggis, khususnya manggis yang di luar kualitas ekspor pada musim panen mendatang. Dalam pemasaran buah antarpulau ini, Kadin Tabanan menjembatani dengan menunjuk pengepul untuk menyiapkan sekaligus pengiriman. Petani Tabanan yang ingin berbuat sebagai pengepul atau masyarakat langsung pemilik kebun, akan difasilitasi atau dibantu dalam pemasaran. “Produksi buah ini dikumpulkan, sehingga produk yang dipasarkan antarpulau dalam jumlah besar dan kontinu untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujarnya.
Menurut Loka Antara, untuk pasar antarpulau harga durian diterima di pengepul di kisaran harga Rp 14.000 hingga Rp 30.000 ribu per biji tergantung kualitas, jenis dan ukuran. Diharapkan pemasaran antarpulau ini akan mendongkrak harga jual produk pertanian khususnya buah pada musim panen.
Sementara itu, I Wayan Artika, Direktur PT Bagus Segar Utama, usaha yang bergerak di ekspor manggis di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, menyatakan tahun ini produksi manggis di Bali berpotensi berada dalam kondisi panen raya. Prediksinya, panen manggis terjadi pada Oktober hingga November nanti dengan potensi produksi manggis mencapai ratusan ton per hari. Jika potensi lonjakan produksi ini tidak disikapi dengan melempar ke pasar ekspor atau antarpulau, harga manggis di Bali dipastikan anjlok karena tidak optimal menyerap hasil panen. *man
Optimalkan Pemasaran Buah Lokal Antarpulau – Bisnis Bali - BisnisBali
Read More
No comments:
Post a Comment