JawaPos.com – Agar remaja tumbuh cerdas dan berprestasi bukan hanya dengan belajar sungguh-sungguh. Tetapi juga wajib memerhatikan asupan makanan yang bernutrisi. United Nations World Food Programme (UN WFP) meluncurkan kampanye digital #KerenDimakan sebagai sebuah inisiatif bersama Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kualitas gizi remaja Indonesia.
WFP Indonesia Country Director a.i., Jennifer Rosenzweig mengatakan remaja di Indonesia atau yang dikenal sebagai Generasi Z atau Gen-Z, berusia antara 10 hingga 19 tahun, berjumlah 46 juta atau sekitar 17,2 persen dari penduduk di Indonesia. Mereka membutuhkan kombinasi zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yang banyak tersedia di sayur dan buah lokal.
Namun sayangnya, pedoman gizi seimbang oleh Kementerian Kesehatan masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sehingga konsumsi buah dan sayur belum menjadi prioritas utama, khususnya bagi remaja. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018), lebih dari 95 persen remaja Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah.
Sejalan dengan itu, hasil penelitian awal dengan Kantar yang berjudul Understanding Health and Nutrition Among Adolescents (2021) menemukan bahwa hanya 57 persen remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi buah dan hanya 65 persen remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi sayur. Sementara anjuran dari Kementerian Kesehatan dan WHO adalah lima porsi per hari.
Dengan menggunakan pendekatan kreatif digital, #KerenDimakan didesain menjadi kampanye yang interaktif dan menarik secara visual, merefleksikan pesan bahwa sayur dan buah adalah pilihan yang keren untuk memberikan gizi yang dibutuhkan remaja. Jennifer berharap, #KerenDimakan dapat menjangkau remaja Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.
“Sekaligus mendorong mereka mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah setiap hari,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (8/12).
95 Persen Remaja Masih Kurang Makan Sayur dan Buah - JawaPos
Read More
No comments:
Post a Comment