GAMBIRAN – Para perempuan di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini termasuk perkasa. Mereka banyak yang bekerja membuat peti buah dengan upah sebesar Rp 1000 setiap satu peti.
Upah yang diterima itu, dibayar setiap Sabtu sore. Besaran upah, ditentukan jumlah peti yang bisa diselesaikan setiap pekannya. “Buruhnya ada delapan orang, semuanya ibu rumah tangga,” cetus Sunarti, 48, salah satu buruh pembuat peti buah.
Para buruh pembuat peti buah itu, terang dia, bekerja mulai pukul 07.00 sampai pukul 17.00. Selama bekerja itu, istirahat untuk salah duhur dan asar. “Kita berangkatnya ya pagi,” terangnya.
Baca juga: Telkomsel Hadirkan Kartu Perdana dan Paket Internet SeruMAX
Menurut Sunarti, peti buah yang dibuat itu digunakan untuk membungkus berbagai macam buah, seperti buah naga, jeruk, manggis, jambu Kristal, dan lainnya. Setiap buruh, rata-rata bisa membuat 50 peti buah per hari. “Dengan delapan karyawan, setiap hari bisa membuat 400 peti buah,” ucapnya.
Para buruh ini, jelas dia, mulai bekerja sejak usaha peti buah ini didirikan empat tahun lalu, dan tidak ada libur bersama. Bila ingin libur, hari dibebaskan memilih sendiri. “Tidak masuk kerja berarti tidak dapat bayaran, kita tidak masuk kalau sakit atau ada acara tertentu,” ucap buruh yang lain, Fitriana, 39.
Fitriana mengaku dari hasil bekerja membuat peti buah, ada pendapatan tambahan untuk kebutuhan keluarganya. Sebab, jika mengandalkan pengasilan dari suami, tidak ada lebihnya. “Jadi kita cari penghasilan tambahan,” pungkasnya.(mg5/abi)
Satu Peti Dibayar Rp 1000, Sehari Selesaikan 50 Peti Buah - Radar Banyuwangi
Read More
No comments:
Post a Comment