Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag) menyoroti banyaknya perusahaan yang melakukan impor buah, sedangkan di Indonesia mampu memproduksinya.
Zulkifli menegaskan agar para pengusaha importir buah dan sayur memilah dan memilih produk yang bakal diusahakan masuk ke dalam negeri.
“Itu juga harus melindungi petani buah kita, kita punya manggis, mangga, kita punya apa namanya buah naga, kita punya nanas, kita punya pisang, kalau dibanjiri, siapa saja boleh masuk ke sini, apapun barang-barangnya itu, siapa pun itu, saya nggak mau,” tegasnya dalam bincang bersama Hotman Paris di Jakarta, Sabtu (3/12/2022) dikutip Antara.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang pengusaha importir buah dan sayur turut mengeluhkan lamanya proses perizinan ekspor-impor yang menurutnya dapat terbit lima hari saja, namun dalam prosesnya menjadi berbulan-bulan.
Terkait keluhan tersebut, Mendag mengatakan perizinan ekspor-impor dalam praktiknya melibatkan sejumlah kementerian, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pertanian.
Kemudian, Zulkifli menambahkan, sistem perizinan juga sudah dikendalikan melalui sistem daring yang dipantau petugas.
“Yang diatur NK (Neraca Komoditas). Itu saya cuma nunggu. Nunggu di sana kalau setuju impor,” ujarnya.
Hotman Paris turut bertanya ke Mendag terkait kebenaran kabar adanya ekspedisi yang secara bebas mengimpor.
“Tapi katanya, banyak benar ekspedisi di luar mereka itu yang secara bebas mengimpor. Benar gak?” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Zulkifli mengatakan, apabila mengetahui hal tersebut agar melapor ke pihaknya.
“Kalau ada yang impor bebas, laporin yang mana, mana tempatnya, gitu aja. Biar kita tindak, di mana, kapal mana, buah ada di mana,” ucapnya.(ant/rum/iss)
Mendag Minta Importir Selektif dan Lebih Melihat Buah Lokal - Suara Surabaya
Read More
No comments:
Post a Comment