Merdeka.com - Kota Belimbing menjadi julukan familiar untuk Kota Depok. Dulunya kota ini banyak ditemui kebun buah belimbing. Tiap sudut mudah ditemukan rimbunan kebun belimbing. Gapura pintu masuk kotanya dibuat patung belimbing. Namun perkembangan zaman berkata lain. Kini lahan terbuka kebun belimbing semakin menyusut. Keberadaanya tergantikan oleh properti dan perumahan.
Beberapa kebun belimbing masih bertahan. Beberapa teras rumah warga turut mempertahankan keberadaan pohon belimbing. Sebagai ikon Kota Depok yang pernah booming. Belimbing Dewa menjadi jenis unggulan yang dibudidayakan di Kota Depok. Belimbing Dewa Terkenal berdaging buah tebal. Tak hanya itu, buahnya memiliki warna tajam dan segar.
Masa kejayaanya, pohon belimbing Depok mampu berbuah hingga 150 kg per pohon per tahun. Komoditas belimbing Depok berdampingan dengan buah-buahan segar lain. Di tahun 1950an Depok menjadi pemasok buah, termasuk belimbing untuk Ibukota Jakarta.
©2021 Merdeka.com/Elvis Sendouw
Buah segar hasil panen tertumpuk rapi. Buah belimbing memiliki bentuk yang unik. Jika dilihat dari sisi depan dan belakang bentuknya mirip bintang dengan 5 sisinya. Varietas belimbing dewa ternyata menjadi varietas unggulan tanah air. Berat perbuah rata-rata mencapai 0.8 kilogram. Saat matang berwarna kuning muda hingga oranye. Bunganya berwarna merah muda bak bunga sakura mini.
Saat masak, belimbing dewa terkenal manis. Cita rasa daging buahnya tebal dan mengandung air yang banyak. Kesegarannya tiada duanya, apalagi memetiknya langsung dari pohon. Beberapa lokasi kebun belimbing di Depok menawarkan agrowisata. Jika musim panen tiba, wisatawan bisa memetik dan menikmati kesegaran belimbing dewa tepat di bawah pohonnya.
©2021 Merdeka.com/Elvis Sendouw
Belimbing dewa dapat dipanen setelah berumur 35-40 hari dari masa pembungkusan. Musuh utama buah belimbing ialah lalat buah. Jika tidak melalui proses pembungkusan, buah akan mudah membusuk karena hinggapnya lalat buah. Membungkusnya menggunakan plastik, hingga kertas koran.
Pohon belimbing mampu berbuah pada umur rata-rata 2 tahun lebih. Namun untuk menghasilkan 50 buah tiap kali panen, pohon harus berumur lebih dari 5 tahun. Sebelumnya, pohon belimbing harus diberikan perawatan terbaik. Pemberian pupuk, pemangkasan dahan, hingga rutinitas penyiraman. Tak lupa pupuk kandang diberikan guna membuat rasa buah semakin manis.
©2021 Merdeka.com/Elvis Sendouw
Keunikan lain buah belimbing berbuah tak kenal musim. Jika sudah dewasa, pohon belimbing akan selalu berbuah. Kunci perawatannya ialah ketersediaan air, mengingat 80 persen air terkandung pada buah belimbing. Agar merangsang batang pohon berbuah, para petani biasa menyemprotkan pupuk perangsang buah. Selain itu, mengutamakan batang yang produktif, sisanya dipangkas dengan hati-hati.
Bisnis budidaya kebun belimbing memang menggiurkan. Teknisnya perawatannya cukup mudah. Jika teliti, dari 200 pohon mampu menghasilkan Rp 100 juta dari pengepul buah dalam sekali panen. Dengan perhitungan Rp 1 ribu tiap buahnya, Rp 6 ratus keuntungan dan Rp 4 ratus untuk perawatan. Setidaknya butuh 9000 meter persegi untuk menanam 200 pohon belimbing.
©2021 Merdeka.com/Elvis Sendouw
Buah ikonis Kota Depok ini begitu menggiurkan. Di tengah maraknya pembukan lahan, beberapa warga masih mempertahankan lahan ketimbang mengubahnya menjadi pusat properti. Mereka bertahan berbudidaya buah belimbing yang pasarannya mulai dari Rp 12 ribu hingga Rp 25 ribu per kilonya.
Pasar dan swalayan memasok buah belimbing dari Kota Depok. Tak hanya itu, aneka usaha mikro turut meramaikan pasar belimbing dewa. Mereka membuat aneka olahan berbahan buah belimbing. Mulai dari dodol, manisan, hingga sirup. Tentunya komoditas belimbing dewa tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Depok. [Ibr]
Belimbing Dewa, Buah Ikonis Kota Depok yang Kian Meredup | merdeka.com - Merdeka.com
Read More
No comments:
Post a Comment