KOMPAS.com – Pernahkah mendengar buah yang bernama jamblang atau duwet? Buah yang kian langka ini memiliki bentuk menyerupai buah anggur. Namun, jamblang merupakan bagian dari keluarga jambu air.
Menurut peneliti dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Sobir, jamblang atau duwet ini juga dikenal dengan nama Java Plum.
“Nama latin Syzygium cumini, dengan sinonim Eugenia cumini (L.) Druce, Eugenia jambolana Lam. Syzygium jambolanum. Dari keluarga Myrtaceae (sekeluarga dengan jambu air),” jelas Sobir pada Kompas.com, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: 22 Jenis Jambu Air di Indonesia, dari Cincalo sampai Jambu Citra
Jamblang umumnya bisa ditemui di Asia tropis dan juga wilayah Australia.
Pohonnya juga tersebar di wilayah India, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Thailand.
Nama lain jamblang
Buah jamblang dikenal dengan banyak nama di daerah yang berbeda. Bahasa Indonesia buah ini adalah jambu juwat, jiwat, dan jiwat padi.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sementara nama-nama lokal yang cukup dikenal di antaranya adalah jambee kleng di Aceh, jambu kling dan nunang di Gayo, jambu koliong di Riau, dan jambu kalang di Minangkabau.
Kemudian di daerah Sulawesi Utara buah ini dikenal dengan nama jambulang, jambulan, jombulan, dan jumblang.
Masyarakat Flores mengenalnya dengan nama jambu kalang. Sementara nama yang digunakan di Ternate adalah jambula.
Beda lagi di Madura, buah ini disebut dhuwak atau dhalas. Buah duwe jadi sebutan di Bima, dan rappo-rappo digunakan oleh masyarakat Selayar.
Baca juga: 5 Cara Pilih Jambu yang Matang dan Manis dari Pakarnya
Salah satu sebutan yang populer, jamblang sendiri berawal dari sebutan masyarakat Betawi dan Sunda. Sementara sebutan duwet digunakan di Jawa.
“Nama internasionalnya Malabar plum, Java plum, Black plum, jamun, atau jambolan,” imbuh Sobir.
Seperti dikutip dari buku “Sehat Alami dengan Herbal: 250 Tanaman Herbal Berkhasiat Obat + 60 Resep Menu Kesehatan” (2014) karya Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB & Gagas Ulung terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama, jamblang memiliki ukuran sekitar 1 – 2,5 sentimeter.
Buahnya berwarna hijau saat pertama kali muncul, lalu berubah perlahan menjadi merah muda, dan akhirnya ungu kehitaman saat matang.
Karena termasuk buah tropika, maka jamblang biasa berbuah sekitar tiga sampai empat bulan sejak awal musim hujan.
Pohon jamblang juga menyukai tempat yang lembab, basah, atau berawan. Tempat ini cocok menghasilkan tanaman berkelompok.
Biasanya, pohon jamblang juga bisa menyesuaikan diri dengan kondisi banjir berkepanjangan atau bahkan kekeringan.
Baca juga: Apa Itu Binahong? Daun dengan Segudang Khasiat Kesehatan
“(Pohon jamblang) banyak tumbuh di daerah curah hujan 1.000-4,000 mm/tahun. Walaupun juga mampu tumbuh di lahan kering, sehingga sering disebut spesies invasif. Banyak di sekitar Bogor,” papar Sobir.
Biasanya, pohon jamblang dibudidayakan sebagai pohon buah di pekarangan yang berada di dataran rendah hingga 500 mdpl. Namun, pohon jamblang juga masih bisa tumbuh di ketinggian 1.800 mdpl.
Jamblang bisa tumbuh di tanah dangkal dan berbatu atau bahkan jenis yang tidak subur, berpasir, dan tanah berkapur. Asalkan dengan curah hujan yang cukup.
Baca juga: Cara Bersihkan Jambu yang Benar, Hilangkan Pestisida di Kulit
Buku “Sehat Alami dengan Herbal: 250 Tanaman Herbal Berkhasiat Obat + 60 Resep Menu Kesehatan” (2014) karya Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB & Gagas Ulung terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama bisa diperoleh di Gramedia.com.
Apa Itu Buah Jamblang? Buah Langka Masih Satu Keluarga dengan Jambu - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment