TEMPO.CO, Sydney - Tim peneliti Australia menemukan bahwa mengonsumsi dua porsi buah-buahan setiap hari dapat membantu menurunkan risiko perkembangan diabetes tipe 2.
Tim yang dipimpin oleh Universitas Edith Cowan ini mengungkap bahwa orang-orang yang mengonsumsi setidaknya dua porsi buah-buahan per hari memiliki takaran sensitivitas insulin yang lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari setengah porsi.
Penelitian ini, yang diterbitkan di jurnal Clinical Endocrinology and Metabolism pada Rabu, 2 Juni 2021, didasarkan pada data dari 7.675 warga Australia di AusDiab Study di Baker Heart and Diabetes Institute, yang memberikan informasi tentang asupan buah-buahan dan jus buah mereka.
"Kami menemukan adanya keterkaitan antara asupan buah dan penanda sensitivitas insulin," kata Nicola Bondonno, peneliti kepala dalam penelitian ini, dari Institut Riset Nutrisi di Universitas Edith Cowan.
Dia menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak buah-buahan harus memproduksi insulin yang lebih sedikit untuk menurunkan level glukosa darah mereka.
Bondonno mengatakan bahwa level sirkulasi insulin yang tinggi (hiperinsulinemia) dapat merusak pembuluh darah dan berkaitan tidak saja dengan diabetes, tetapi juga dengan tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung.
Diabetes tipe 2 merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kian banyak, dengan kurang lebih 451 juta orang di seluruh dunia menyandang kondisi tersebut. Lebih lanjut, 374 juta orang memiliki risiko yang semakin tinggi untuk mengidap diabetes tipe 2.
"Diet dan gaya hidup sehat, yang termasuk mengonsumsi buah utuh, merupakan strategi yang bagus untuk menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2," tuturnya.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa manfaatnya tidak sama apabila sumbernya adalah jus buah, setelah mengevaluasi asupan buah dan jus buah para partisipan yang diteliti maupun prevalensi diabetes setelah lima tahun.
Hal ini kemungkinan karena jus cenderung memiliki kadar gula yang lebih tinggi dan serat yang lebih rendah, dan hal itu sering kali berperan meningkatkan risiko diabetes seseorang.
"Selain tinggi vitamin dan mineral, buah-buahan merupakan sumber bahan fitokimia yang sangat tinggi, yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin," papar Bondonno, "dan serat yang membantu meregulasi pelepasan gula ke darah serta membantu orang merasa kenyang untuk jangka waktu lebih lama."
Walaupun masih belum jelas bagaimana tepatnya buah-buahan berkontribusi terhadap sensitivitas insulin, Bondonno berpikir penyebabnya mungkin beragam.
XINHUA | ANTARA
Baca:
Kejar Target, Vaksinasi Covid-19 Dikebut 1,5 Juta Dosis per Hari
Peneliti: Buah-buahan Makin Terbukti Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 - Tekno Tempo
Read More
No comments:
Post a Comment