"Kami menemukan hubungan antara asupan buah dan penanda sensitivitas insulin, menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah akan memproduksi lebih sedikit insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah mereka," ujar Nicola Bondonno, PhD, penulis utama studi dan peneliti di ECU's Institute, dalam siaran pers.
“Hal ini penting karena tingginya kadar insulin dalam sirkulasi (hiperinsulinemia) dapat merusak pembuluh darah dan tidak hanya terkait dengan diabetes, tetapi juga tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit jantung," sambungnya.
Para peneliti melaporkan bahwa, peserta yang mengonsumsi asupan buah yang tinggi, memiliki ukuran yang lebih baik untuk toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.
Lauri Wright, PhD, RDN, LD/N, asisten profesor kesehatan masyarakat di University of North Florida mengatakan, hasil penelitian tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
“Temuan ini memperkuat kekuatan nutrisi dan makanan dalam mencegah dan mengelola perkembangan penyakit kronis seperti diabetes. Hasilnya sangat penting karena banyak orang yang salah percaya bahwa buah tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes,” katanya kepada Healthline.
Menurut Wright, buah-buahan adalah pilihan tepat untuk menurunkan risiko diabetes, karena kandungan serat dan gula alaminya. Sedangkan buah-buahan kering dan jus adalah sumber gula yang lebih terkonsentrasi, jadi membatasi ukuran porsi itu penting.
Para peneliti di ECU tidak menemukan manfaat yang sama untuk mencegah diabetes jika mengonsumsi jus buah. Sebab jus buah mengandung gula pekat tanpa serat.
"Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jus buah bereaksi dalam tubuh sama kuatnya dengan soda penuh gula,” tutup Dana Ellis Hunnes, PhD, MPH, RD, ahli diet senior di UCLA Medical Center.
(FIR)
Studi: Dua Porsi Buah per Hari Bisa Menurunkan Risiko Diabetes - Medcom ID
Read More
No comments:
Post a Comment