Terkadang hanya butuh sedikit sentuhan mengubah yang biasa menjadi lebih bernilai. Terlebih saat kondisi serba sulit seperti saat ini. Hal itu sepeti dilakukan Ana Amanatul Hasanah (35) warga Dusun Craken Wetan, Desa Sumberharjo.
Dulunya, Ana sukses berbisnis buah impor. Pelanggannya cukup banyak. Keadaan mendadak berubah begitu pandemi COVID-19 melanda. Pembelinya merosot, pendapatannya anjlok. Sempat memutar otak, dia pun menemukan ide baru. Mengolah dagangannya menjadi salad buah.
"Mau tetap jualan buah impor sudah banyak pesaing. Saya cari inovasi lain apa yang bisa jalan di tengah pandemi dengan cara take away atau delivery order," tutur Ana berbincang dengan detikcom, Jumat (30/7/2021).
Begitu ganti komoditas salad buah, lanjut Ana, penjualannya cukup lancar. Pemasarannya sendiri didominasi sistem daring. Selain mengandalkan aplikasi, dirinya juga tetap melayani pemesanan konvensional.
Tren masyarakat yang ingin serba praktis juga menjadi alasan Ana menjual salad buah. Di sisi lain sejak wabah terjadi banyak warga beralih ke makanan sehat. Salah satunya berbahan baku buah-buahan. Tak heran tiap hari dirinya bisa menjual hingga ratusan kemasan.
Salad Buah bikinan warga Pacitan Bertahan Saat Pandemi/ Foto: Purwo Sumodiharjo
|
"Sekali beli ada yang sampai 5 cup. Dan enaknya lagi reseller saya yang dulunya ikut menjual buah impor, sekarang masih ikut memasarkan salad buah buatan saya," tambahnya.
Satu-satunya kesulitan yang dihadapi adalah memenuhi permintaan pembeli yang menuntut kecepatan. Di sisi lain, proses produksi dilakukannya sendiri dibantu seorang tetangga. Sempat berpikir menambah jumlah karyawan. Namun gagasan itu belum kunjung terwujud.
"Kadang sekali delivery itu kan ke 5 alamat, 10 alamat begitu. Konsumen mintanya harga ekonomis juga," terang Ana.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Ana menjual salad buah dengan dua jenis kemasan berbeda. Yakni cup dan boks plastik. Jenis kemasan cup dijual dengan harga mulai Rp 5 ribu. Sedangkan untuk kemasan lebih besar harganya mulai Rp 10 ribu/boks.
Jika sedang ramai, Ana dapat menjual hingga 200 cup/hari. Sedangkan untuk kemasan boks tiap harinya terjual sampai 20 boks. Biasanya permintaan salad buah paling tinggi terjadi saat jam kerja. Yakni antara Senin hingga Jumat.
"Kami punya dua varian harga, ekonomi dan premium," pungkasnya.
Tonton juga Video: Ahli Gizi: Penularan Covid-19 Terjadi Dalam Waktu Hitungan Detik
(fat/fat)Dari Buah Impor ke Salad Buah, Kiat Ibu di Pacitan Bertahan Saat Pandemi - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment