KOMPAS.com - Flavonoid adalah senyawa alami yang dapat ditemukan dalam buah dan sayuran.
Biasanya, flavonoid ditemukan di buah dan sayuran yang diklaim mengandung banyak antioksidan dan berwarna cerah.
Dalam penelitian selama lebih dari 20 tahun yang melibatkan 80.000 individu paruh baya, ditemukan hasil bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak flavonoid, memiliki 20 persen lebih kecil kemungkinan mengalami penurunan kognitif otak di kemudian hari.
Baca juga: Cegah Kenaikan Berat Badan dengan Makanan Kaya Flavonoid
Penelitian tersebut diterbitkan dalam Jurnal Neurologi, seperti dikutip dari Medical News Today, Sabtu (31/7/2021).
“Ada banyak bukti yang menunjukkan, bahwa flavonoid adalah pembangkit tenaga dalam hal mencegah kemampuan berpikir Anda menurun seiring bertambahnya usia,” kata penulis senior Dr. Walter Willett, Ph.D., dari Universitas Harvard di Boston, Amerika.
Perubahan pada otak bisa terjadi jauh sebelum seseorang mengalami penurunan otak hingga demensia.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Karena hingga saat ini masih belum ditemukan obat untuk demensia, hal yang bisa dilakukan adalah melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya adalah dengan mengonsumi buah dan sayuran yang kaya akan flavonoid.
Melansir Health Line, terdapat enam jenis flavonoid berikut ini yang bisa ditemukan dalam makanan.
1. Flavanol
Jenis flavonoid yang dikenal dengan antioksidannya dan dapat membantu mengelola gejala penyakit kardiovaskular.
Flavanol dapat ditemukan pada bawang dan daun bawang, kubis, anggur, persik, selada, tomat, brokoli dan teh.
2. Flavan-3-ols
Dipercaya kaya akan nutrisi dan dapat ditemukan pada teh hijau, teh putih, teh oolong, teh hitam, anggur ungu dan anggur merah, apel, kakao dan produk coklat, bluberi dan stroberi.
Baca juga: Studi Temukan Hubungan Covid-19 dengan Depresi dan Demensia
3. Flavon
Flavonoid jenis ini bisa ditemukan dalam buah dan sayuran berwarna kuning dan oranye serta dipercaya dapat menurunkan risiko penurunan kognitif otak dan demensia sebesar 38 persen.
Senyawa ini bisa bekerja sebagai pestisida alami untuk melindungi daun dari serangga dan dapat ditemukan pada paprika merah, peterseli dan kamomil.
Baca juga: 10 Tanda Awal Demensia yang Perlu Diketahui
4. Flavanon
Jenis flavonoid yang satu ini dikenal dengan anti-inflamasinya yang dapat segera menyembuhkan peradangan. Mereka juga dapat membantu untuk mengelola berat badan dan kolesterol.
Flavanon dapat ditemukan pada beberapa jenis jeruk seperti jeruk lemon, jeruk nipis dan jeruk bali.
5. Isoflavon
Senyawa ini bisa ditemukan dalam kacang-kacangan dan produk kedelai. Isoflavon dipercaya mampu membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh.
6. Antosianin
Antosianin diyakini dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia sebesar 24 persen. Senyawa ini merupakan pigmen alami yang memberi warna merah, ungu dan biru pada bunga dan kulit luar buah.
Makanan yang mengandung antosianin adalah anggur merah dan ungu, cranberry, blueberry, stroberi, dan blackberry.
Selain mengkonsumi makanan ber flavonoid, faktor gaya hidup seperti tidak merokok dan minum alkohol serta aktif secara mental dan fisik juga berpengaruh untuk mencegah terjadinya penurunan kognitif otak dan demensia.
Baca juga: Punya Keluarga Demensia? Ini 4 Tips Merawat ODD di Tengah Pandemi Covid-19
Diet mediterania seperti memakan sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan dan makanan rendah daging dan produk susu, juga baik untuk kesehatan otak.
“Diperlukan lebih banyak penelitian tentang kemungkinan manfaat berbagai produk makanan bagi otak, dan terutama dalam pencegahan dan pengelolaan demensia,” kata Dr. Karen Harrison Dening, Ph.D., Kepala Penelitian dan Publikasi di Dementia UK.
Baca juga: Manfaat Bunga Rosella, Si Merah yang Kaya Antioksidan
Mengenal Flavonoid pada Buah dan Sayuran, yang Dapat Mencegah Demensia - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment