SITUBONDO – Bulan Maulid telah berlalu. Harga buah-buahan banyak yang anjlok. Ini akibat pembeli yang mulai berkurang. Sehingga, sejumlah pedang buah mulai mengobral buah yang dijualnya dengan harga murah.
Sulastri, 54, pedagang Salak mengatakan, jika beberapa hari terakhir ini pembeli buah-buahan mulai berkurang. Tidak sama seperti bulan sebelumnya yang banyak orang membeli buah-buahan. Apalagi, di sepanjang jalan Ahmad Yani juga banyak orang berjualan buah.
“Sekarang pembeli sepi. Sebab orang mulai bosan makan buah-buahan. Maklum, kemarin pas maulid mereka selalu makan buah-buahan,” kata warga Kecamatan Panarukan itu kepada koran ini, Senin (22/11).
Baca juga: FKUB Sosialisasikan Moderasi Beragama pada Pemuda-Pemudi
Diakui, Bulan Maulid memang sangat membawa keberuntungan bagi dirinya maupun pedagang buah yang lain. Sebab, pembeli banyak dan harga mahal. Dia mencontohkan harga mangga, meskipun di Situbondo banyak, namun pembelinya juga banyak. Harganya juga mahal.
“Sekarang ini, sudah cuacanya bikin rusak pada buah-buahan, peminatnya juga sangat minim. Masa sehari saja, Salak sebanyak satu pikap ini hanya laku Rp 40 ribu. Padahal sudah diobral Rp 10 ribu dapat tiga kilogram,” imbuhnya.
Harga salak Pondo saat ini sampai turun Rp 2.000 perkilogram. Bahkan, turun lagi ke harga Rp 1.500 perkilogram. “Ya kalau salak, makin hari sepertinya akan semakin menurun. Soalnya sekarang musim hujan,” cetus ibu berusia 54 tahun itu.
Dia memperkirakan, turunnya harga salak juga akibat banyaknya saingan. Sebab, banyak buah-buahan yang dipanen di bulan-bulan ini. “Untuk saat ini, saya sudah pasrah saja, kalau laku ya alhamdulillah, kalau tidak ya mungkin sudah sampai di situ rejekinya saya. Kalau harapan, semoga saja besok bisa laku semua, agar keluarga di rumah juga bisa mencicipi hasil jerih payah pekejaan saya,” pungkas Sulastri. (mg1/pri)
Maulid Nabi Usai, Pedagang Buah Obral Dagangan - Radar Banyuwangi
Read More
No comments:
Post a Comment