JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, tingkat konsumsi buah-buahan oleh masyarakat Indonesia masih rendah.
Hal tersebut, menurut dia, dihitung berdasarkan rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO).
"Meskipun kita memiliki banyak buah-buahan khas Indonesia. Namun, tingkat konsumsi buah kita masih rendah, yakni 88,5 gram per orang per hari. Masih jauh di bawah rekomendasi WHO sebesar 150 gram per orang per hari," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Gelar Buah Nusantara 2021 yang ditayangkan YouTube Perekonomian RI, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Jokowi: Saya Tak Mau Lagi Dengar Pengusaha Kesulitan Dapat Izin Usaha
Padahal, lanjut Jokowi, di masa pandemi seperti sekarang ini masyarakar harus terus menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh.
Mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur disebutnya sangat penting untuk membantu kondisi tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kita punya banyak buah-buahan khas Indonesia yang mudah diperoleh, terjangkau harganya dan mengandung banyak vitamin yang menyehatkan tubuh," ucap Jokowi.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Karena itu saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi buah-buahan, mencintai aneka buahan nusantara yang berlimpah dengan kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor," ujar dia.
Baca juga: Jokowi: UU Cipta Kerja Dukung Upaya Pencegahan Korupsi karena Pangkas Sistem Perizinan
Kepala Negara menekankan, dengan mengkonsumsi buah nusantara, bukan saja menambah asupan gizi di masa pandemi, tapi juga untuk membantu para petani buah lokal.
Ke depannya, Jokowi ingin buah nusantara makin disukai, makin digemari, bukan hanya oleh masyarakat di dalam negeri, tapi juga mulia masuk ke pasar internasional.
Dia menyebutkan, potensi pasar ekspor masih sangat terbuka lebar dan peluangnya masih sangat menjanjikan.
"Kita sudah mengekspor mangga, nanas, pisang, manggis ke berbagai negara. Kita ingin mengekspor lebih banyak lagi aneka buah-buahan nusantara. Sehingga buah Indonesia juga digemari oleh masyarakat di berbagai negara," tutur Jokowi.
"Untuk bisa masuk pasar internasional kuncinya hanya satu, buah nusantara harus makin berdaya saing, baik dari sisi harga maupun kualitas, harganya harus kompetitif, cita rasanya terjaga, pasokannya berlanjut, produksinya tidak pernah putus, packagingnya juga menarik," kata dia.
Baca juga: Jokowi: Jika Ada Aparat Pemerintah Tidak Bersih, Laporkan ke Saya
Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar ekosistem usaha buah nusantara harus terus ditata mulai dari hulu sampai hilir.
Petani buah harus dibantu dengan informasi dan sains terbaru agar produktivitasnya makin meningkat.
"Di samping itu, akses kepada permodalan juga harus diperkuat, teknologi penyimpanan harus semakin baik, supply chains juga harus semakin efisien, konektivitas antar daerah dan juga untuk ekspor buah juga harus semakin lancar," kata Jokowi.
"Promosi buah nusantara di dalam negeri maupun di luar negeri juga harus ditingkatkan," ucapnya.
Jokowi: Tingkat Konsumsi Buah-buahan Indonesia Rendah, Jauh dari Rekomendasi WHO - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment