RADAR SITUBONDO – Memasuki bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, pedagang buah banyak yang sumringah. Betapa tidak, pembeli buah-buahan pada bulan maulid meningkat signifikan. Satu orang pembeli ada yang sampai membeli sepuluh hingga 50 kilogram.
Dalam satu tahun, memang bulan maulid lah yang dinantikan pedagang buah-buahan. Sebab, di bulan kelahiran Rasulullah ini, mereka banjir rejeki. Mengantongi banyak penghasilan karena banyak orang yang memborong dagangannya.
“Bulan ini (maulid) memang kita tunggu-tunggu. Kalau bulan ini satu orang pembeli tidak hanya beli satu kilogram. Perorang ada yang beli 10 kilogram hingga ada yang 50 kilogram,” ungkap Eko, salah satu pedagang buah di pasar Mimbaan baru Situbondo, kemarin (12/10).
Kata pria asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji itu, meskipun saat ini memasuki bulan maulid, namun harga buah-buahan tidak ada yang mengalami kenaikan. Semua harga masih stabil, tidak ada yang naik. “Salah satu buah yang menjadi incaran pembeli adalah buah salak dan jeruk. Harga salak Rp 12 ribu, dan harga jeruk Rp 20 ribu perkilogram. Itu sudah harga standar,” jelas Eko.
Penyebab buah-buahan stabil akibat banyak buah yang sudah dipanen. Sehingga, meskipun banyak pembeli, harga buah tidak ada yang naik. Kecuali buah-buahan yang masih langka cara mendapatkannya. Seperti buah manggis. Harganya saay ini Rp 50 ribu perkilogram. Bulan Maulid tahun lalu, harga Buah Manggis masih dijual Rp 20 ribu perkilogram. “Sebenarnya bulan ini sudah musim Manggis berbuah, cuman barangnya masi langka,” tutur Eko sambil melayani pembeli.
Kata dia, sejak masuk bulan Maulid, pendapatannya naik dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Tetapi pria berjenggot itu enggan untuk menyebutkan penghasilan yang didapatkan dalam setiap harinya. Sebab, penghasilan pedagang buah tidak tentu. “Bulan ini dalam satu hari bisa hasil Rp 800 ribu lebih mas. Kalau bulan bulan biasa, paling hanya dapat untung Rp 200 ribu,” jelas Eko.
Zainullah, warga Bondowoso, mengatakan sengaja membeli buah ke pasar Mimbaan baru. Sebab, selain harganya murah, pedagangnya juga berjejer. Sehingga pembeli bisa melihat dan memilih banyak buah-buahan. “Kalau bulan maulid tidak beli buah-buahan kurang terasa peringatan maulidnya. Buah memang yang utama kalau sedang maulid,” pungkas Zainullah sambil memegang tangan istrinya. (hum/pri)
Harga Buah Stabil, Pedagang Sumringah Dapat Untung Lebih - Radar Banyuwangi
Read More
No comments:
Post a Comment