Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 8, 2023

Imakulata Mencari Uang di Lapak Pasar Buah Larantuka yang Dianggap Mubazir - Tribun Flores

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pandangan Imakulata Jemeni Kelen (44) menembus hiruk pikuk kendaraan yang sibuk melintas di ruas jalan utama Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.

Sudah tiga minggu Imakulata duduk di sebuah lapak tembok warna merah tua berlantai keramik putih itu. Sinar matanya meredup meski langit tak semendung kemarin. Ia gelisah pisang dan advokat miliknya belum laku, padahal sedari pagi setia menanti pembeli di bangunan pasar yang dinilai warga mubazir tersebut.

Bangunan tembok berlantai keramik itu dikenal dengan nama Pasar Buah Sarotari. Letaknya menghadap ke arah megahnya Gunung Ile Mandiri. Aktivitas ekonomi tak seperti pasar lainnya yang ramai pengunjung.

Imakulata tahu beberapa waktu lalu ada warga yang memelihara ternak sapi. Aroma kotoran hewan sudah tak tercium setelah dibersihkan petugas. Ibu lima anak ini kembali mencari cuan pada lapak yang dibangun Kementerian Perdagangan RI dan Pemda Flores Timur tahun 2013.

Baca juga: Sejak Dibangun 2013,Pasar Buah Larantuka Belum Difungsikan

"Kali pertama jual tahun 2014, tapi setelah itu saya berhenti, sekarang jual lagi kurang lebih sebulan terakhir ini," katanya kepada wartawan, Rabu 8 Maret 2023.

Imakulata terus melempar senyum santun meski hidup terasa bengis. Ia enggan berdiam diri di rumah menanti rejeki suaminya, Karolus Balawangak (50) bekerja sebagai tukang ojek.

"Anak lima orang, yang sulung sudah menikah. Anak kedua tamat SMA habis buka bengkel, sementara tiganya masih sekolah di bangku SMP dan SMA," katanya.

Semua buah-buahan segar dibeli dari petani Wulanggitang dan Tanjung Bunga. Potensi buah di dua kecamatan arah barat dan timur itu terkenal melimpah. Sayangnya, jika berhari-hari tak laku, perempuan murah senyum ini harus menelan kerugian ratusan ribu rupiah.

"Dari dulu hanya saya sendiri yang masih bertahan. Dulu ada beberapa teman, tapi mereka tidak bertahan," ucapnya.

Menurutnya, alasan rekan sejawat tak bertahan lantaran minimnya jumlah pembeli, kemudian mereka dinilai cepat putus asa dan mau untung cepat. Meski seorang diri, namun ia tidak merasa kesepian. Beberapa orang yang singgah menjadi teman bercerita meski sekadar basa-basi.

"Kadang-kadang memang tidak laku sama sekali. Untuk sekarang, yang paling ramai itu bisa bawa pulang uang Rp 100 ribu," ungkap Imakulata.

Adblock test (Why?)


Imakulata Mencari Uang di Lapak Pasar Buah Larantuka yang Dianggap Mubazir - Tribun Flores
Read More

No comments:

Post a Comment

Anak Buah SBY Bawa Pesan Jelang Anas Urbaningrum Bebas: Mulailah Hidup Baru yang Lebih Baik - Tribun Bali

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) di Partai Demokrat , Andi Arief memberikan pesan khusus pada Anas...